Postingan

Syeikh Munadi Cerita Rakyat dari Nganjuk Jawa Timur

Gambar
Dokpri   Syeikh Munadi merupakan tokoh yang begitu agung di kalangan masyarakat Jawa, khususnya masyarakat di Nganjuk Jawa Timur, apalagi Syeikh Munadi merupakan keturunan dari Syeikh Arfiya’ pendiri pondok pesantren tertua di Nganjuk Jawa Timur. Sehingga sejak kecil Syeikh Munadi sudah mewarisi keilmuan agama yang mumpuni, baik dalam pemahaman ekonomi maupun dalam pemahaman agama Islam.   Syeikh Munadi populer di kalangan masyarakat Nganjuk Jawa Timur sebagai orang yang alim dan berbudi luhur. Masa kecil dalam belajar agama tak lepas dari beberapa guru spiritual yang sangat mumpuni, baik dari Syeikh Arfiya’ maupun dari guru mata batin, seperti Al-Ghazali sebagai guru Tasawuf, Ibn Khaldun sebagai guru di bidang Ilmu filsafat dan sejarah, dan masih banyak lagi guru yang secara tidak langsung dalam pengamatan dan kajian Syeikh Munadi dalam mempelajari berbagai Ilmu pengetahuan dan Ilmu agama.   Syeikh Munadi juga sebagai Ayahanda dari Syeikh Asy-Syamsi yang sampai sekarang di a

Silsilah Mulia Syeikh Asy-Syamsi

Gambar
  1. Sayyidah Fathimah Az-Zahra'   2. Sy.   Al-Hasan As-Sibthi   3. Sy.   Al-Hasan Al-Mutsanna   4. Sy. Abulloh Al-Kamil   5. Sy.   Musa Al-Jun   6. Sy.   Abdulloh   7. Sy.   Musa   8. Sy.   Daud   9. Sy.   Muhammad   10. Sy.   Yahya Az-Zahid   11. Sy. Abdulloh   12. Sy.   Abu Sholeh Musa Janki Daust   13. Sy. Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani   14. Sy. Sholeh   15. Sy.   Abduk Aziz   16. Sy. Abdur Rozzaq   17. Sy.   Abdul Jabbar   18. Sy.   Syu'aib   19. Sy.   Abdul Qodir   20. Sy. Junaid   21. Sy.   Maulana Ishaq   22. Sy.   Ishaq Tamsi   23. R. Abdul Fattah   24. R.   Abdul Aziz   25. R. Abdulloh   26. R. Abdurrahman Joko Tingkir   27. R. Abdul Halim Pangeran Benowo   28. R. Abdurrohman Mbah Sambu   29. K. Abdul Halim Tuyuhan   30. K.   Abdul Wahid   31. K. Abu Sarwan   32. K. Asy'ari   33. Sy. Arfiya'   33. Sy.   Munadi   34. Sy. Asy-

Hati Cinta

Gambar
Jika luka cinta pada ciptaanMu Bagiku itu luka yang biasa Namun jika luka cinta kepadaMu Saat malam aku bertadarus menerjemahkan segala firmanMu Lalu di siang hari Engkau tolak cintaku Maka celakalah aku jauh dari maha cintaMu   Allah Maha penguasa segala Aku tak ingin cinta dan harapanku Hanya mengejar kebahagiaan duniawi semata Aku ingin cintaku kepadaMu Sebagai wujud ruh dan jasadku Tunduk akan kebesaranMu   Allah Maha penakluk segala Aku mengetuk hati yang mulai resah Saat cinta dan harapanku Sirna di telan butiran debu hitam yang menyelimuti jiwaku   Allah Maha penguasa semesta Aku tak ingin cintaku ada pamrih Hanya mengejar kenikmatan dan rahmatMu semata Namun cinta dalam hatiku Sebuah ketulusan jiwa Sebuah kesejukan hati   yang berusaha mencintaiMu Memenuhi segala kedamaian hatiku   Allah Maha pemilik hati Pada waktu malam di sepertiga yang masih gelap Kala udara masih membisu Aku terus mengais butiran cinta dar

Achmad Zaky Pendiri Buka Lapak Bernasab Cicit Dari Syeikh Asy-Syamsi Nganjuk Jawa Timur

Dengan menyebut nama Allah Yang maha kuasa dengan kebenaran firman-NYA, Dia Allah tempat berlindung dan bersandar segala rasa jiwa maupun raga, Dengan kebesaran Dia di segala kehidupan dan para Malaikat tunduk kepadaNYa. Maka sudah selayaknya kami anak cucu Adam berserah diri dan memohon ampunan-NYA. Karena Dia Tuhan yang maha pemurah lagi maha penyayang. Sebelum membahas tentang Achmad Zaky Pendiri Buka Lapak bernasab Cicit Dari Syeikh Asy Syamsi Nganjuk Jawa Timur, terlebih dahulu memahami garis keturunan silsilah Syeikh Asy Syamsi. Supaya menemukan titik terang tentang sebuah makna nasab, Kata nasab yang terambil dari kata nasaba (Bahasa Arab) diartikan hubungan pertalian keluarga. Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia, kata nasab yang diadopsi dari bahasa arab tidak mengalami pergeseran arti yang signifikan. Nasab diartikan dengan Keturunan atau Pertalian keluarga. Sedangkan menurut Wahbah Az-Zuhaili nasab didefinisikan sebagai suatu sandaran yang kokoh untuk meletakkan suatu

Rekam Jejak Perjuangan Syeikh Asy-Syamsi Dari Kabupaten Nganjuk Jawa Timur

Gambar
Syeikh Asy-Syamsi merupakan Cucu Ulama' besar dari Jawa yang bernama Syeikh Asy'ari dari pulau Jawa, dan Syeikh Asy'ari merupakan ulama' Jawa yang begitu agung namanya, bahkan pendiri organisasi terbesar di Nusantara NU merupakan putra beliau, dan kakak pendiri NU bernama Syeikh Arfiya' merupakan tokoh Ulama Jawa yang begitu mulia namanya di negeri Nusantara, khususnya masyarakat Nganjuk Jawa Timur. Syeikh Arfiya' mempunyai putra Syeikh Munadi, dan Syeikh Munadi mempunyai putra Syeikh Asy-Syamsi, dan sampai saat ini kita kenal yayasan Asy-Syamsi yang merupakan salah satu Yayasan terbesar yang berada di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Perjalanan Syeikh Asy-Syamsi dalam mengenyam pendidikan agama Islam tak lepas dari ayahandanya dan para kakeknya yang begitu luar biasa dalam mendidik Syeikh Asy-Syamsi. Sehingga tak heran masa kecil Syeikh Asy-Syamsi sudah paham dalam Ilmu-Ilmu keagamaan, mulai dari Ayat-ayat Al-Qur'an dan berbagai Ilmu Hadits hingga berbagai kit

Aku Bukan Nahkoda

By: Gus Wim Begitu cepat engkau dipanggil Sang Maha kuasa Sudah dua tahun aku melewati kehidupan  Tanpa melihat wajahmu  Tanpa mendengar suaramu Pandemi memisahkan jarak  Antara aku dengan engkau yang sudah lama tak bertegur sapa Hingga aku mendengar kabar Engkau dipanggil Sang maha kuasa Kesedihan selaksa abu Terbakar dan terpanggang Lalu hilang beterbangan bersama udara Sampai menyatu dengan semesta raya Begitu juga kematian Suatu kenyataan tanpa ada kata jeda atau koma Namun bila Sang maha berkehendak bertitah Maka manusia tak bisa mengelak dari menutup akhir usia Ingin sekali kesedihan kubasuh dengan air kesucian Bersama air mata yang berlayar dikelopak mataku  Menuju keriput wajahku Hingga mengering saat di terpa angin malam kehidupan  Aku hanya hamba Dari pemilik segala nahkoda Aku bukan juga nahkoda keselamatan Yang bisa mengendalikan bahtera di pantai atau di tengah samudra Karena pemilik nahkoda Dia sang maha keselamatan Dia Sang maha tahta Jangan terlalu jauh berlayar Bila ke

Perenungan

By : Gus Wim Berbahagialah orang yang sudah tiada Kini engkau sudah tak memikirkan duniawi Segala luka sudah engkau basuh Saat titik nafas terakhir Engkau lepaskan perlahan Engkau dituntun Malaikat maut Segala beban duniawi engkau lepas Saat mata menutup selamanya Tuhan Izinkan sakratul mautku Menutup mata dengan keikhlasan  Rasa sakit duniawi hanyalah ilusi Sejatining kehidupan saat nafasku Melepaskan diri dari jasadku Maka hari itu Segala duniawi sirna di sukma ragaku Bersama layang-layang kematian Membumbung tinggi di langit cakrawala Tuhan Kebahagiaan sejati Saat Sang pencabut nyawa hadir di tengah-tengah ragaku Maka hari itu Aku memasrahkan diri  Segala raga dan atma menyatu dalam bimbinganMu Tuhan  Bimbinglah aku Menyusuri hari-hari gelap menuju terangMu Aku tak kuasa akan diriku sendiri Karena Engkaulah segala kehendak  Sebelum maupun sesudah hari-hari yang kulalui Berbahagialah  Orang-orang yang sudah menutup mata terlebih dahulu Tinggal waktu yang tepat Aku akan menyusulmu Ber