Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Islam Tradisional Sebagai Obat Ekstrimisme

By: Khoirul Taqwim Pergolakan ekstrimisme kiri dan ekstrimisme kanan semakin memanas, tidak hanya dalam pusaran ekonomi, tetapi sudah mewabah dalam pusaran sosial, budaya, agama dan masih banyak lagi. Sehingga ekstrimisme dalam kehidupan masyarakat sudah mewabah bah virus yang siap mematikan di setiap saat. Berangkat dari sinilah di perlukan sebuah obat penyakit ekstrimisme dengan cara mencari jalan tengah yang tepat dalam memberikan sebuah gambaran tentang masalah ekstrimisme buta. Ekstrimisme tumbuh berkembang dalam ranah pola pikir maupun dalam bentuk sebuah tindakan. Sehingga ekstrimisme terkadang tidak disadari bagi orang yang terkena penyakit ini. Sebab ekstrimisme begitu halus masuk dalam ranah jiwa maupun raga seseorang. Inilah ekstrimisme bah virus menyerang setiap insan manusia dalam memberikan sebuah gambaran secara sepihak, tetapi tidak melihat dari berbagai sisi secara utuh. Keberadaan ekstrimisme sudah menjadi momok dalam kehidupan masyarakat. Sebab setiap

Islam Tradisional Menggugat

Gambar
Islam tradisional menggugat merupakan sebuah bentuk ketidak-sepahaman dengan para pemikir barat dalam menggagas tentang realita kehidupan. Sebab para pemikir barat cenderung sepihak dalam memberikan gambaran tentang Islam tradisional. Sehingga memunculkan sebuah gagasan dari Islam tradisional dalam menggugat paradigma para pemikir barat. Pemikiran Islam tradisional dengan proses menggugat berusaha memberikan sebuah pemahaman secara berimbang, agar pemahaman dari para pemikir barat tidak diambil secara Mentah-mentah, tetapi dikaji ulang dan di filters tentang paradigma para pemikir barat dalam menggagas masalah kehidupan masyarakat Islam tradisional. Keberadaan Islam tradisional sering di identikkan dengan berbagai macam pendapat miring dari para pemikir barat. Mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit di labelkan dalam Islam tradisional, tentu dengan tujuan menginginkan sebuah perubahan sesuai kehendak para pemikir barat. Paradigma para pemikir barat

Islam Tradisional

By: Khoirul Taqwim Eksistensi Islam tradisional sudah mulai menjadi kajian para pemikir di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Bahkan saat ini Islam tradisional sudah mulai menjadi pembicaraan para akademisi dalam menggali tentang khazanah ke-Islaman dengan budaya masyarakat setempat. Sebab Islam dengan budaya merupakan sebuah bangunan yang saling berkesinambungan secara utuh, tanpa terpisah sama sekali dalam kehidupan masyarakat Islam. Sejak zaman dahulu kala Islam tradisional sering di petakan oleh para ahli dari barat. Bahwa Islam tradisional merupakan sebuah bentuk bangunan konservatif yang tertutup, padahal Islam tradisional bukan masalah tertutup atau terbuka dalam menerjemahkan kehidupan yang serba multi real, tetapi paradigma Islam tradisional cenderung mengarah pada memfilters sebuah budaya asing yang ingin masuk dalam ranah multi real kehidupan masyarakat secara universal. Paradigma berpikir Islam tradisional dalam membangun tentang dunia ke-Islaman, agar tidak t

Pergolakan Islam di Kawasan Nusantara

By: Khoirul Taqwim Kawasan Nusantara merupakan daerah dengan kekayaan berbagai sumber daya alam yang berlimpah. Bahkan kekayaan Nusantara menjadi rebutan dari berbagai negara asing, baik dari bangsa eropa maupun bangsa lainnya, tentu dengan tujuan mengeksplotasi secara Besar-besaran harta yang terpendam di dataran Nusantara. Sehingga tak heran bangsa Nusantara Berabad-abad telah di dominasi ekspansi bangsa eropa. Sebelum kemerdekaan bangsa di kawasan Nusantara, terdapat agama besar Islam sebagai bagian terbesar dari sebuah bangunan keyakinan. Sehingga tak heran Islam menjadi ladang rebutan berbagai idiologi masuk dalam ranah ke-Islaman, agar gagasan tentang idiologi ke-Islaman dapat di terima dalam jiwa masyarakat Nusantara. Perjalanan Islam sebelum kemerdekaan ada istilah Islam tradisional dan Islam Modern. Kedua idiologi ke-Islaman ini akan menjadi sebuah cikal bakal kemajuan dan kemunduran Islam di Nusantara. Sebab dalam kelanjutan kedua corak pandang ini mengalami se

Bahaya Liberalisme Dalam Bangunan Masyarakat Islam

By: Khoirul Taqwim Membangun masyarakat Islam membutuhkan sebuah paradigma antara kepentingan individu dan sosial, agar dapat berjalan seimbang dalam tatanan bangunan masyarakat. Sedangkan liberalisme lebih condong dalam gagasan individual, tetapi cenderung menegasikan dalam aspek sosial. Berangkat dari sinilah akan megakibatkan sebuah kerancuan dalam bangunan masyarakat. Sebab antara individu dan sosial harus sejalan dalam mengemban tanggung jawab sebagai insan manusia dalam membangun sebuah tatanan yang lebih cerdas dan bermartabat. Paradigma liberalisme merupakan sebuah gagasan dengan corak pandang kebebasan individu dalam membangun sebuah tatanan masyarakat, padahal dalam membangun masyarakat sudah semestinya tidak menegasikan dalam aspek sosial. Berangkat dari sinilah paradigma liberalisme sebatas kebebasan individu, tetapi cenderung mengabaikan kebebasan sosial dalam tatanan masyarakat secara kaffah. Keberadaan liberalisme sering berseberangan dengan aspek sosial.

Islam Tradisional dan Islam Liberal Dalam Khazanah Nusantara

By: Khoirul Taqwim Islam tradisional tumbuh berkembang dalam nafas kehidupan masyarakat nusantara. Sehingga Islam tradisional salah satu perpaduan dalam mensinergikan antara teks dan konteks dalam agama Islam, agar Islam dapat berjalan beriringan dengan adat istiadat masyarakat. Mengingat budaya masyarakat pribumi begitu kompleks dalam kehidupan masyarakat nusantara. Berangkat dari sinilah Islam tradisional tumbuh berkembang pesat dalam tatanan kehidupan masyarakat di tingkat infrastruktur maupun suprastruktur. Keberadaan Islam tradisional merupakan wajah dalam mensinergikan budaya masyarakat pribumi dengan Nilai-nilai ke-Islaman nusantara, untuk menggagas berbagai macam permasalahan dalam kehidupan masyarakat, baik ditingkat infrastruktur maupun suprastruktur, agar terjadi sebuah paradigma pemikiran tentang ke-Islaman yang sejalan dan berimbang antara teks dan konteks ke-Islaman. Nafas islam tradisional tumbuh berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat nusa

Islam Liberal Terjebak Dalam Makna Kebebasan

By: Khoirul Taqwim Kebebasan salah satu nilai sebuah bentuk ekspresi dan inovasi dalam melakukan sebuah tafsir tentang polemik kehidupan. Bahkan kebebasan sudah masuk dalam ranah tafsir agama dengan sebutan Islam liberal dalam menafsirkan antara teks dan konteks, tetapi paradigma Islam liberal cenderung mengarah kepada budaya barat dalam menciptakan sebuah rumusan, padahal budaya liberal barat sering terdapat sebuah pertentangan dengan makna agama Islam. Kelompok Islam liberal tak jarang mengatasnamakan kebebasan di saat mendapatkan sebuah serangan argumen dari pihak selain kelompoknya, padahal kalau mengakui sebuah kebebasan dalam makna sebuah bahasa secara tepat, berarti sudah siap dengan sebuah peta yang begitu kompleks dalam menanggapi sebuah realita kehidupan. Berangkat dari sinilah kebebasan telah terjebak pada gambaran individu dan kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Islam liberal dalam wadah menggagas masalah ke-Islaman. Ketika berbicara kebebasan kita di

Paradigma Islam Tradisional Pasca Reformasi

By: Khoirul Taqwim Reformasi merupakan sebuah agenda besar dalam melakukan sebuah perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan reformasi di jadikan sebuah bentuk bangunan pembebasan dari belenggu kediktatoran dari sebuah rezim kepemimpinan. Karena reformasi merupakan salah satu proses dalam membangun sebuah peradaban bangsa secara terbuka dan berani dalam mengambil sebuah sikap, untuk mengemban amanat dan tanggung jawab suci dalam mewujudkan sebuah perubahan. Perjalanan reformasi yang menjadi sebuah impian besar para pelopor gerakan dalam mengggulingkan rezim kepemimpinan diktator, telah mengubah paradigma kebangsaan dari tertutup menuju sebuah sistem keterbukaan. Sehingga dengan sistem terbuka mengakibatkan sebuah idiologi baru masuk keranah kebangsaan. Berangkat dari sinilah sistem keterbukaan dengan mengedepankan dalil sebuah kebebasan telah menjadikan keberagaman corak berpikir berkembang secara pesat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih jauh l

Liberalisme Dalam Pandangan Islam

By: Khoirul Taqwim Liberalisme merupakan paham kebebasan dengan mengedepankan hak individu dalam mengekspresikan segala kondisi dengan bebas lepas tanpa beban, tetapi dalam ajaran Islam mengajarkan tentang semangat tenggang rasa, tentu tidak sebatas dalam bentuk kebebasan belaka. Karena kalau kebebasan tanpa melihat kondisi sosial, tentu yang terjadi sebuah ketimpangan dalam pemahaman antara individu dan sosial. Paradigma Liberalisme dalam memberikan makna tentang kebebasan sering di terjemahkan dalam makna yang tidak pada tempatnya. Sehingga yang terjadi dalam kehidupan tentang makna kebebasan mengarah pada sebuah semangat mencari pembenaran diri tanpa di landasi sebuah semangat tepa selira dalam menerjemahkan tentang multi kehidupan.. Pemahaman liberal cenderung mengarah kepada kebebasan tanpa batas, walaupun ada sebagian para penggerak paham liberal, bahwa liberal juga punya batasan tentang sebuah kebebasan antara individu dan sosial. Namun dalam realita makna

Mensinergikan Teks Dan Konteks Dalam Islam

By: Khoirul Taqwim Benturan teks dan konteks terkadang terjadi di sebabkan salah dalam menerjemahkan atau salah dalam pemahaman sebuah teks dengan konteks secara tepat. Sehingga mengakibatkan sebuah ketidaksamaan dalam pemahaman secara benar, berangkat dari sinilah di butuhkan sebuah ta'wil secara tepat dalam memahami antara teks dan konteks. Islam merupakan agama wahyu sebagai pedoman manusia, tetapi dalam perjalanan Islam terdapat berbagai halangan dari kaum yang tidak menyukai atas kehadiran Islam. Namun apapun itu Islam sampai hari ini tetap berdiri tegak dan kokoh di bumi Allah. Inilah anugerah terbesar bagi umat Islam saat melihat bangunan Islam begitu besar dalam realita kehidupan. Perjalanan umat Islam di lihat dari sebuah sejarah besar, ternyata telah mengalami berbagai perbedaan pemahaman sejak di masa sahabat nabi. Sehingga kita mengenal dengan istlah Khawarij, Murji'ah, dan Syi'ah. Ketiga kelompok inilah sebagai cikal bakal sebuah perbedaan umat I

Menggali Khazanah Islam Dalam Ranah Budaya Nusantara

By: Khoirul Taqwim Khazanah Islam dalam ilmu pengetahuan begitu luas keberadaannya. Bahkan air dalam tiga lautan di bumi, tidaklah cukup di jadikan tinta dalam menulis dan menggambarkan tentang keagungan Islam, tetapi dengan proses menggali khazanah Islam dalam ranah budaya di harapkan mampu mencapai sebuah perpaduan antara budaya dengan khazanah Islam secara elegan dan saling melengkapi satu sama lain. Islam merupakan agama wahyu dari sang maha agung dengan segala yang mengajarkan berbagai moral kehidupan. Sehingga Islam di jadikan sebuah cara pandang masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas Sehari-hari, agar manusia tidak terjerumus dalam kesesatan. Keberadaan khazanah Islam di nusantara dapat di jadikan sebuah inspirasi tentang sebuah nilai kehidupan masyarakat dalam menuju kehidupan sejati. Sebab Islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan duniawi dengan akhirat kelak. Inilah sebuah nilai Islam tentang tatanan dalam kehidupan masyarakat secara luas, untuk me

Dominasi Barat Terhadap Pendidikan Indonesia

By: Khoirul Taqwim Barat dengan segudang teori mampu melakukan berbagai gebrakan dalam menguasai di segala aspek kehidupan. Bahkan pendidikan sebagai pintu gerbang sebuah peradaban, ternyata barat mampu meletakkan pondasi keilmuan dengan cerdas dalam menata berbagai paradigma klasik sampai ranah kontemporer. Sehingga dominasi paradigma barat tidak sekedar dirasakan di dalam dunia pendidikan Indonesia, tetapi mampu keseluruh wajah pendidikan yang ada di dunia dalam meletakkan pondasi paradigma keilmuan. Kemajuan paradigma barat telah di tunjukkan sejak abad masa silam, sejak sebelum masehi dengan penemuan berbagai ilmu pengetahuan, Bahkan kita kenal dengan istlah filsafat, logika dan masih banyak lagi ilmu pengetahuan yang di telurkan paradigma barat, tentu dengan modal latar belakang keilmuan yang super canggih dimasanya, bahwa paradigma barat telah mampu melakukan dominasi ilmu pengetahuan di seluruh penjuru dunia, tetapi yang paling parah Indonesia sebagai lubang impor gag

Membedah Paradigma Barat, Membangun Paradigma Islam

By: Khoirul Taqwim Paradigma pada dunia pendidikan Indonesia, tak lepas dari pengaruh paradigma barat dalam menjelaskan beragam persoalan tentang kehidupan. Bahkan yang sungguh memprihatinkan banyak pelajar yang taklid buta dengan paradigma barat dengan mengamini, tanpa ada sebuah kritik maupun upaya dalam melakukan sebuah kajian ulang tentang paradigma barat. Membedah paradigma barat di butuhkan sebuah analisa tentang Pokok-pokok ajaran barat dalam melakukan beragam kajian. paradigma barat cenderung mengarah tentang masalah logika, padahal logika yang di bangun paradigma barat hanya mengambil satu kajian dalam makna Sepotong-potong dalam menerjemahkan sebuah persoalan, dan setelah itu mengambil sebuah kesimpulan, tanpa melihat Premis-premis kecil yang lain. Sedangkan paradigma Islam berupaya membangun pondasi ilmu pengetahuan dengan bentuk sebuah keseimbangan antara teks maupun konteks. Sehingga menghasilkan sebuah pola pikir yang kaffah dan tidak cenderung mengarah pad

Pendidikan Indonesia Dalam Kubangan Paradigma Bangsa Barat

By: Khoirul Taqwim Pendidikan Indonesia sejak SD sampai tingkat perguruan tinggi, tak di nyana dan tak di kira dalam keilmuan hampir seratus persen mengadopsi bagian dari paradigma bangsa barat, Bahkan ironis kekayaan pemikiran di kawasan nusantara di telan habis dalam pola pikir bangsa barat. Inilah bentuk keprihatinan terbesar dari kalangan masyarakat yang perduli atas keselamatan dari masyarakat bangsa nusantara dari dogma bangsa barat yang saat ini berkembang pesat dalam dunia pendidikan Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan negara dengan tingkat pendidikan yang masih cenderung mengekor dalam teori berbagai ilmu pengetahuan, bagaimana tidak? pendidikan Indonesia masih mengadopsi sejumlah besar teori tentang paradigma bangsa barat yang tidak sejalan dengan falsafah nusantara. Sehingga wajar banyak para cendekiawan Indonesia yang tegila-gila dengan gagasan bangsa barat, tetapi lupa dengan gagasan teori yang sejalan dengan budaya dalam kehidupan masyarakat secara luas.

Kapitalisme Dalam Perspektif Islam

By: Khoirul Taqwim Kapitalisme merupakan bentuk ekonomi dengan menekankan kebebasan individu dalam mengeruk sebuah keuntungan. Namun dalam perjalanan kapitalisme cenderung mengarah kebebasan tanpa melihat sisi dalam kehidupan masyarakat secara luas. Karena cenderung mengarah dalam bentuk pasar bebas. Sehingga dalam kehidupan masyarakat miskin telah di jadikan obyek pasar. Sebab sebuah ekonomi dalam bentuk kapitalisme telah di kuasai segelintir para kaum kapital dalam mengeksploitasi berbagai sumber ekonomi. Keberadaan kapitalisme memang menjadi buah simalakama bagi masyarakat miskin. Sebab pasar telah di kuasai segelintir masyarakat dan tentu yang menguasai ekonomi pasar adalah para pemilik modal. Sedangkan masyarakat yang mengandalkan tenaga dalam bekerja, ternyata nasib mereka sangat jauh dari sebuah kesejahteraan. Sebab ekonomi mereka sudah menggantungkan diri terhadap para pemilik kapital. Karena pasar telah di kuasai para kapital dengan begitu perkasa dalam sebuah bangu

Marxisme Dalam Pandangan Islam

By: Khoirul Taqwim Marxisme merupakan wajah dari manifesto komunis yang di gagas karl Marx dalam bentuk pemikiran tentang ekonomi dan negara, tetapi tak jarang filsafat yang di bangun Karl Marx menyerang agama dengan tuduhan, bahwa agama adalah candu, tentu bangunan filsafat Marxisme membuat para agamawan tersentak dengan gagasan Karl Marx atas sejumlah bangunan argumen yang di bangun dalam filsafat Marxisme. Marxisme dalam paradigma pemikiran mengedepankan masalah penyamarataan tentang ekonomi antara masyarakat kaya dengan masyarakat miskin, tetapi konsep yang di bangun Karl Marx cenderung mengarah kepada kediktatoran sosial, padahal manusia di ciptakan dalam bentuk sosial maupun individu dalam realita kehidupan. Gagasan Karl Marx tentang penyamarataan merupakan sebuah pertarungan yang di paksakan, sebab manusia dalam aksiologi dan epistemologi mempunyai sebuah perbedaan. Sehingga bangunan filsafat Karl Marx terbentur dengan sebuah realita aksiologi dan epitemologi dala