Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Islam Tradisional Bertumpu Pada Nilai-nilai Ke-Islaman

Gambar
Nilai-nilai ke-Islaman begitu agung dalam realita kehidupan. Mengingat Islam mengajarkan tentang berbagai hubungan yang indah, baik hubungan antar sesama, hubungan antar alam, dan hubungan terhadap sang maha Khalik Islam merupakan agama yang mempunyai nilai-nilai keindahan, perdamaian, dan beragam nilai-nilai lain, Karena Islam mengandung nilai-nilai positif dalam membangun akhlakul karimah ditengah-tengah realita kehidupan. Bahkan Islam juga mengajarkan tentang keadilan, ketegasan dalam menghadapi keberagaman tentang berbagai permasalahan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat. Membangun kehidupan masyarakat membutuhkan sebuah bangunan pondasi yang kuat, agar dalam menerjemahkan berbagai realita kehidupan mampu tepat sasaran, untuk meletakkan tentang makna kebenaran. Mengingat Islam ajaran yang sempurna dalam mengajarkan tentang makna kehidupan secara tepat ditengah-tengah realita masyarakat. Islam mengajarkan lima unsur pokok dalam tatanan nilai-nilai

Gus Dur dan Wali Songo

By: Khoirul Taqwim Wali Songo merupakan manusia linuwih dengan segala kamampuan yang dimilikinya penuh dengan karomah yang sungguh menakjubkan. Sehingga keberadaan Wali Songo di Nusantara, khususnya ditanah Jawa sangat urgen bagi perjalanan sejarah panjang datangnya agama Islam. Mengingat Wali Songo sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa pada zaman kepengker. Zaman kepengker (zaman klasik) Wali Songo berperan sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa dalam memberikan berbagai ilmu batin maupun zahir ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat. Sehingga Wali Songo dikenal masyarakat sebagai guru agama dalam mengajarkan beragam perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman. Keberadaan Wali Songo bah legenda besar ditanah Jawa dengan segudang pemikirannya, untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kepribadian dan karakter masyarakat setempat, dengan tetap mengedepankan Al-Qur'an dan Hadits sebagai rujukan da

Islam Tradisional Berpangkal Pada Kearifan Lokal

By: Khoirul Taqwim Kearifan lokal adalah gagasan atas nilai-nilai realita kehidupan masyarakat setempat dengan berpegang pada kebijaksanaan, penuh kearifan, bernilai positif yang tertanam dalam realita kehidupan masyarakat. Mengingat kearifan lokal merupakan sebuah pandangan masyarakat dalam memberikan sebuah nilai-nilai berdasarkan realita kehidupan secara menyeluruh. Sehingga kearifan lokal sebagai tatanan kehidupan masyarakat setempat dalam membangun sebuah bangsa dan negara. Keberadaan kearifan lokal didalam kehidupan masyarakat merupakan sebuah realita yang tak dapat dibantah lagi. Sehingga kearifan lokal dengan semangat membangun diberbagai daerah perlu sebuah dukungan dari berbagai pihak, agar keberhasilan dalam membangun masyarakat didaerahnya dapat terwujud sesuai dengan arah pembangunan sebuah peradaban yang penuh dengan kemajuan dalam membangun. Membangun masyarakat lokal perlu ada sebuah gagasan dalam membentuk sebuah paradigma pemikiran. Bahwa masyarakat sud

Islam Tradisional dan Tehnologi

Gambar
Tehnologi mulai berkembang pesat dari pelosok desa sampai pusat-pusat kota, apalagi tehnologi sudah semakin canggih dari hari-kehari. Sehingga tehnologi secara langsung sebagai pemicu kemajuan peradaban manusia yang terus mengalami perkembangan yang sungguh menakjubkan. Kemajuan tehnologi merupakan sebuah realita yang penuh tantangan, untuk terus dikaji dalam membangun sebuah peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya, agar manusia berikutnya lebih mudah dalam mengakses segala informasi maupun komunikasi. Membangun tehnologi membutuhkan sumber daya manusia yang handal, baik dari segi paradigma pemikiran maupun dari segi realita empirik, agar keberhasilan membangun tehnologi dapat bermanfa'at secara luas ditengah-tengah realita masyarakat. Zaman dahulu kala, sebelum ada tehnologi yang canggih, manusia saat bepergian cukup jalan kaki atau naik binatang ternak, seperti: Kuda, Kerbau, Unta, Gajah atau binatang ternak lain, tetapi ketika zaman sudah

Islam Tradisional Pada Masa Keterbukaan

Gambar
Zaman terus berubah dari masa ketertutupan menuju masa keterbukaan. Karena zaman berjalan seiring tingkat pola pikir manusia dalam membangun sebuah peradaban. Mengingat manusia pada zaman dahulu  kala belum terlalu jauh mengenal tehnologi, tetapi pada zaman sekarang perubahan terus menggeliat dalam kehidupan, baik masalah informasi maupun komunikasi yang terus mengalami kemajuan pesat. Kemajuan pesat melalui komunikasi maupun informasi terus terjadi, apalagi dipersekian detik terus terdapat pemberitaan secara global diseluruh belahan bumi. Karena zaman dari masa kegelapan informasi maupun komunikasi beralih menuju masa keterbukaan informasi maupun komunikasi. Karena revolusi besar telah terjadi pada perangkat komputerisasi maupun internetisasi. Sehingga menghasilkan informasi maupun komunikasi secara cepat dalam hitungan dipersekian detik. Masa keterbukaan semakin tak dapat dibendung lagi dalam kehidupan masyarakat. Karena masyarakat semakin banyak menggunakan pera

Membangun Pendidikan ala Islam Tradisional

By: Khoirul Taqwim Pendidikan merupakan pintu gerbang dalam membangun sumber daya manusia. Sehingga pendidikan sangat urgen bagi kemajuan sebuah bangsa dan negara. Mengingat pendidikan sebagai peletak dasar awal mula membangun sumber daya manusia, sebelum terjun langsung ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Membangun pendidikan yang berorientasi pada kearifan lokal merupakan sebuah keniscayaan yang tak dapat ditolak. Karena kearifan lokal salah satu watak dan kepribadian masyarakat setempat dalam mengeja langkah menuju kehidupan sejati. Kearifan lokal modal awal dalam membangun para pelajar, agar kedepan para pelajar mengerti dan paham akan realita kehidupan. Sehingga para pelajar menemukan jati diri sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya sebatas teoritis belaka, tetapi lebih mengena pada kehidupan secara nyata. Kehidupan pendidikan di negeri Nusanatara, sudah semestinya membangun jiwa dan ruh dalam kehidupan para pelajar, agar para pelajar mendapatkan sebuah ilmu y

Menentukan Jenis Kelamin HAM ala Islam Tradisional

By: Khoirul Taqwim Jenis kelamin HAM yang ada di Indonesia masih bersifat abu-abu, padahal sudah semestinya HAM berpihak pada kearifan lokal, dan menjunjung tinggi falsafah tepa selira, bukan kebebasan dan keterbukaan yang berpangkal pada westernisasi. HAM di Indonesia tak jarang menjadi alat westernisasi. Sehingga banyak kebijakan para pengiat HAM yang lebih membela rok mini, dari pada menegakkan nilai-nilai sopan santun ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Nah! kalau HAM di Indonesia sudah berbentuk westernisasi, berarti HAM di Indonesia telah menjadi propaganda para penggiat westernisasi dalam menegakkan nilai-nilai yang diusung dari bangsa barat. Mengingat nilai-nilai bangsa barat tak jarang bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal. Keberadaan HAM di Indonesia bagai buah simalakama, bagaimana tidak? HAM terlihat indah dibagian luarnya, tetapi sangat menusuk dibagian dalamnya, tentu ini merupakan sebuah fakta yang tak dapat dipungkiri atas nama HAM yang ada

Islam Tradisional Pada Masa Reformasi

Gambar
Masa reformasi menjadi tonggak perjalanan sebuah bangsa besar dalam membangun kekuatan yang bertumpu pada demokrasi, tetapi dalam perjalanan reformasi menghadapi beragam kendala yang membelit kehidupan sebuah bangsa dan negara. Mengingat reformasi sebuah masa dengan slogan kebebasan dan keterbukaan. Kebebasan dan keterbukaan pada masa reformasi menghasilkan beragam corak pandang masyarakat dalam mengungkap sebuah realita kehidupan. Namun dengan masa kebebasan dan keterbukaan banyak paradigma yang menyimpang dari nilai-nilai kearifan lokal. Sehingga dengan realita putaran arus kehidupan berbangsa dan bernegara mengalami berbagai kendala yang sangat mengkhawatirkan. Perang idiologi pada masa reformasi, begitu menggeliat dalam kehidupan masyarakat, baik idiologi liberalisme, sekulerisme, marxisme, nihilisme, positivisme, khilafahisme dan masih banyak lagi bangunan idiologi yang hadir pada arus reformasi. Kehadiran reformasi merupakan sebuah puncak pertarun

Islam Tradisional Pada Masa Kemerdekaan

Gambar
Masa kemerdekaan merupakan masa kebahagiaan seluruh anak bangsa, Bagaimana tidak? Karena masa kemerdekaan merupakan sebuah masa puncak perjuangan dalam merebut sebuah kemerdekaan dari penjajahan bangsa asing. Sehingga masa kemerdekaan menjadi sebuah masa kebanggaan anak bangsa dalam mengembalikan harkat dan martabat sebuah bangsa yang besar dinegeri Nusantara. Sekitar tiga setengah abad masyarakat Nusantara dalam kubangan penjajahan bangsa asing, membuat Islam tradisional sebagai anak bangsa melakukan berbagai kegiatan dalam menolak segala bentuk imperialisme dan kolonialisme, apalagi bentuk imperialisme dan kolonialisme terus berubah wajah, tetapi pada substansinya para penggerak kolonialisme dan imperialisme ingin menguasai kekayaan bangsa dinegeri Nusantara. Pada masa kemerdekaan sebuah bangsa membutuhkan semangat dukungan dari segenap anak bangsa, untuk mempertahankan kemerdekaan sebuah bangsa yang dihuni ratusan juta manusia. Maka perlu sebuah terobosan

Kekuatan Iman

Gambar
Kekuatan iman memiliki kedahsyatan yang menakjubkan dalam diri manusia. Mengingat Iman begitu agung bagi mereka yang mempunyai naluri keimanan. Sehingga ketika manusia mempunyai rasa iman yang tinggi, berarti mereka telah lahir sebagai insan dalam anugerah kemuliaan. Manusia mempunyai berbagai sumber kekuatan, baik kekuatan rasional maupun dalam bentuk kekuatan lain, tetapi fakta dilapangan kekuatan iman mempunyai kesanggupan yang lebih besar dalam melakukan berbagai cara mengatasi konfliks. Karena iman sebagai tolak ukur kekuatan dari segala kekuatan yang bersemayam dalam diri manusia. Keberadaan iman dalam kehidupan manusia merupakan sebuah hidayah agung dari sang maha khalik. Sehingga iman sangat urgen bagi kehidupan manusia dalam memperoleh kebenaran sejati Kekuatan iman merupakan kumpulan dari kekuatan lahir maupun batin. Sehingga kekuatan iman sangat memukau dalam diri manusia, apabila dalam perjalanan nafas manusia selalu terjaga hati dan pikiran melalui

Islam Tradisional Pada Masa Pertengahan

Gambar
Masa pertengahan merupakan sebuah masa yang sangat memprihatinkan bagi masyarakat Nusantara, bagaimana tidak? Pada masa pertengahan kawasan Nusantara dalam masa penjajahan bangsa eropa. Sehingga pada masa pertengahan merupakan sebuah masa yang sangat memilukan, bagi sebuah bangunan bangsa dan negara. Pada masa pertengahan dijadikan sebuah gerakan sejarah besar masyarakat Islam tradisional dalam menggalang sebuah kekuatan, untuk mengusir bangsa eropa dari negeri Nusantara. Sehingga muncullah sejumlah gerakan dari berbagai daerah, untuk melawan penjajahan bangsa eropa. Memang sudah menjadi catatan besar dari berbagai sumber sejarah, pada masa pertengahan Islam tradisional sebagian besar masyarakat pribumi yang hidup dikawasan Nusantara mengalami berbagai penderitaan, tentu karena disebabkan sejumlah kebiadaban bangsa eropa dalam menjajah bangsa Nusantara. Sehingga tak sedikit masyarakat Islam harus kehilangan nyawa maupun harta benda dalam melakukan sebuah perj

Islam Tradisional Pada Masa Klasik

Gambar
Islam tradisional mempunyai sejarah yang panjang dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Sehingga Islam tradisional mempunyai beberapa masa, diantaranya: masa klasiik, masa pertengahan, dan masa pasca kemerdekaan. Masa klasik dalam sejarah Islam tradisional tak lepas dari asal muasal masuknya ajaran Islam dinegeri nusantara, tetapi secara garis besar Islam tradisional pada masa klasik terjadi saat awal mula masuknya agama Islam sampai tahun 1600 masehi. Pada masa klasik pertumbuhan Islam dalam kehidupan masyarakat, begitu cepat meluas dari pelosok desa sampai kekota-kota, dan tokoh masa klasik Islam tradisional tak lepas dari peran Wali Songo sebagai penyebar agama Islam. Peran Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam sangat cerdas dan elegan, apalagi masa klasik Islam tradisional salah satu masa kejayaan umat muslim dalam membangun pusat pemerintahan maupun membangun disegala pusat. Karena pada masa klasik banyak ahli sejarah mengkaitkan sebagai masa para